Khasiat Buah Pisang
Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang cukup populer antara lain kripik asal Lampung, sale (Bandung), molen (Bogor), dan epe (Makassar).
Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia Tenggara, Brasil, dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama berkembang di India, yaitu sejak 500 tahun sebelum Masehi dan menyebar sampai ke daerah Pasifik. Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Tidak heran, Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil terkenal sebagai negara pengekspor pisang.
Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia yang mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Energi Instan
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Kaya Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari
Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia Tenggara, Brasil, dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama berkembang di India, yaitu sejak 500 tahun sebelum Masehi dan menyebar sampai ke daerah Pasifik. Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Tidak heran, Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil terkenal sebagai negara pengekspor pisang.
Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia yang mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Energi Instan
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Kaya Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari
Resep Dendeng Batokok
Bahan :
1 kg daging has dalam, cuci bersih
air utk merebus
1 sdt merica utuh
3 siung bawang putih, geprak
3 buah pekak
garam
Bumbu perendam
3 buah bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt merica bubuk
1 sdt ketumbar
1sdm air asam
garam dan gula pasir
air secukupnya
Minyak utk menggoreng
Cara Membuat :
* Rebus air sampai mendidih, masukan bumbu2, masukan daging, rebus sampai empuk
* Tiriskan daging, iris mengikuti serat daging, pukul2 sedikit dng pemukul daging
* Giling halus bumbu perendam, beri air, garam dan gula secukupnya, aduk hingga bumbu larut
* Rendam potongan daging sekitar 1 jam
* Panaskan minyak, goreng daging dng api sedang sampai kehitaman tapi tidak hangus, angkat, tiriskan
* Siapkan ladonya
Lado merah/ijo :
10 buah cabe, potong kasar
8 buah bawang merah
1 buah tomat
1 sdm air asam
garam dan gula
Minyak kelapa
Cara Membuat :
* Kukus cabe, bawang dan tomat sampai lunak sekitar 10 mnt
* Giling kasar, beri garam, gula dan air asam,
* Tumis sebentar dng minyak kelapa, angkat
1 kg daging has dalam, cuci bersih
air utk merebus
1 sdt merica utuh
3 siung bawang putih, geprak
3 buah pekak
garam
Bumbu perendam
3 buah bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt merica bubuk
1 sdt ketumbar
1sdm air asam
garam dan gula pasir
air secukupnya
Minyak utk menggoreng
Cara Membuat :
* Rebus air sampai mendidih, masukan bumbu2, masukan daging, rebus sampai empuk
* Tiriskan daging, iris mengikuti serat daging, pukul2 sedikit dng pemukul daging
* Giling halus bumbu perendam, beri air, garam dan gula secukupnya, aduk hingga bumbu larut
* Rendam potongan daging sekitar 1 jam
* Panaskan minyak, goreng daging dng api sedang sampai kehitaman tapi tidak hangus, angkat, tiriskan
* Siapkan ladonya
Lado merah/ijo :
10 buah cabe, potong kasar
8 buah bawang merah
1 buah tomat
1 sdm air asam
garam dan gula
Minyak kelapa
Cara Membuat :
* Kukus cabe, bawang dan tomat sampai lunak sekitar 10 mnt
* Giling kasar, beri garam, gula dan air asam,
* Tumis sebentar dng minyak kelapa, angkat
Kata-kata kiasan, ibarat dan pantun dalam buku HAMKA, Falsafah Hidup
Dalam tradisi kepenulisan Melayu, banyak sekali ditemui kata-kata bijak, hikmah atau ibarat yang bercorak sastra untuk menjelaskan suatu perkara.
Anwar Ibrahim pernah menceritakan, sewaktu masih berada di penjara di Malaysia pernah mencoba untuk mengalih bahasakan tafsir Al Azhar kedalam bahasa Inggris. Tetapi rencana ini tidak dapat terlaksana akibat sulitnya untuk mengalih bahasakan karya Hamka tersebut kedalam bahasa Inggris karena begitu kuatnya wahana kesusastraan melayu didalamnya.
Saya juga tertarik pada tulisan di komentar untuk novel Ayat Ayat Cinta, komentar pertama datang dari Prie GS, budayawam, penulis Sketsa Indonesia di FM Network, ia menulis “Hamka kecil telah lahir, Ayat Ayat cinta buktinya!”. Komentar ini sangatlah menarik, Habiburrahman, yang menulis ayat-ayat cinta yang demikian fenomenal itu disebutnya sebagai Hamka kecil, bagaimana dengan Hamka yang sesungguhnya? Tentu ia juga merupakan seorang Sastrawan yang mumpuni.
Dalam buku Falsafah Hidup yang ditulis oleh Hamka, yang notabane merupakan karya filsafat-agama, begitu banyak kata-kata ibarat, kiasan, pantun yang digunakannya, sehingga kekentalan rasa sastrasnya jelas dapat dicicipi dan tentu saja menjadi tulisan wacana berat tetapi tidak terasa hambar.
Beberapa kata kiasan dan pantun itu saya kumpulkan seperti di bawah ini:
Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
Artinya: Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.
Encer otak
Artinya: Pandai/ cerdas.
Tertumbuk biduk dibelokkan, tertumbuk kata difikiri
Artinya: Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi.
Tua renta, gatal mulut, tua nyinyir
Artinya: Orang tua yang hobi memberi nasehat, orang tua yang hobi menjaga gengsi dan kebesaran sehingga sering mengatur-atur kaum muda.
Kalau tidak ada sebab sesuatu yang penting, tidaklah perempuan itu akan suka mempertukarkan tepung yang telah halus dengan beras yang telah ditumbuk.
Kalau tidak berada-ada, tidak tempua bersarang rendah
Berjejak bak bakik, bersurih bak sipasin, berbau bak ambacang, tertangkap tangan, kecendrungan mata orang banyak
Artinya: Manusia melakukan sesuatu karena ada tujuan dan maksudnya. Bisa jadi menghindari bahaya atau mencari keuntungan, jadi apabila seseorang berbuat suatu yang tidak lazim, bila ia waras, maka itu pasti punya maksud tertentu.
Kusut di ujung tali, tiliklah ke pangkal tali
Artinya: Apabila bertemu dengan masalah, lihat pangkal awal penyebabnya untuk membuat keputusan guna menyelesaikannya.
Karena hanya jauhari jua yang mengenal manikan
Artinya: Jika hendak bicara atau bertindak mesti pandai membaca dan melihat situasi, perkataan dan tindakannya dibatasinya.
Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain
Artinya: Kesalahan-kesalahan kecil apabila dilakukan berulang-ulang akhirnya menjadi kesalahan besar pula.
Berpahit-pahit dahulu bermanis-manis kemudian
Artinya: Bekerja keras dan berusaha maksimal terlebih dahulu, pasti suatu saat akan mendapatkan hasil.
Siapa pandai meniti buih, selamat badan ke seberang
Artinya: Dalam mengarungi kehidupan manusia harus memperbanyak pengalaman, merenungi makna penderitaan, penuh keawasan dan kehati-hatian dalam bertindak, maka akan selamatlah hidupnya, penuh dengan martabat dan derajad mulia.
Katak hendak jadi lembu
Artinya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dicapai.
Laksana kayu surian yang akan bertukar daun, jatuh juga daun-daun tua ke bawah, karena hendak berganti dengan yang baru
Artinya: Manusia pasti mati, hampir sama maknanya dengan “patah tumbuh hilang berganti”.
Laut ditimba lagi kering
Artinya: Laut pun kalau ditimba pasti bisa kering, apalagi dalam membelanjakan uang, pasti lebih mudah. (digunakan untuk menyindir orang agar jangan bersifat boros)
Kisah beralih hanya lagi, sungguh beralih di sana jua
Artinya: Nama zaman saja yang berubah, tetapi keborosan (kejelekannya) tetap sama saja, bahkan bisa jadi lebih jelek.
Kari di dalam
Artinya: Alim/ pandai hanya dalam hati saja, tapi tidak dikeluarkan.
Bertukar monyet dengan beruk
Artinya: Yang menggantikan tidak lebih baik daripada yang digantikan.
Dimana ada gula di situ ada semut
Artinya: Segala sesuatu hanya akan didekati bila memberikan manfaat, dan orang-orang akan menghindar apabila bertemu sesuatu yang hanya akan mencelakakan.
Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak beremas
Artinya: Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan. Digunakan untuk menunjukkan aspek lahiriah saja pada suatu hal.
Asal sabut terapung, asal batu terbenam
Artinya: Dalam hidup pasti ada manusia yang memuji dan membenci, tetapi segala sesuatu akan kembali menemui kematian.
Hitam di atas putih
Artinya: tertulis/ tercatat.
Dagang bertepatan
Artinya: Segala sesuatu itu ada yang memiliki kecocokan satu sama lain, begitu pula dalam persahabatan, karena itu sebaiknya dicari sahabat yang cocok dalam pergaulan.
Ada pula beberapa pantun yang disertakannya dalam buku ini:
Mengapa payah berlayar jauh
Mencari mutiara di laut dalam
Sudahlah patut kapal bersauh
Bawalah menung di malam hening
Bilalah larut malam gulita
Bilalah sepi dunia keliling
Dengar suara di jiwa kita
Jelas terdengar meskipun hening
Makna terkandung: Dalam membaca semesta, kitab kecil (ringkasan/sari) adalah manusia itu sendiri. Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam. Begini indah dan cantiknya, mengapa hati kita akan selalu tertutup. Mengapa kita akan putus asa akan hidayah Tuhan.
Biarlah bumi berkalang kabut
Huru-hara meliputi alam
Aku tenang tidaklah ribut
Hati tetap, jiwaku tentram
Makna terkandung: Bikinlah jiwa itu laksana batu karang di ujung pulau, jadi empasan segala ombak gelombang. Ajari jiwa berjuang, menghadapi kesusahan, bencana dan balak, halangan dan rintangan, karena mesti demikianlah kerja kita dalam hidup. Semua dinanti, ditunggu dengan dada lebar dan tangan terbuka sehingga tidak terkejut jika datang yang lebih besar dan hebat. Sebesar-besarnya musuh yang datang dan bencana yang tiba, bentengnya telah ada, yaitu hati kita sendiri.
Bukit tinggi boleh didaki
Lurah dalam berkala-kala
Penat kaki boleh berhenti
Berat beban siapa membawa
Makna terkandung: Beban itu terletak di atas pundak seseorang, bukan di pundak yang lain. Karena itu manusia harus punya cita-cita. Umat yang kalah dan lemah, akan tegak kembali karena didorong cita-cita. Dia tidak akan berhenti berusaha sebelum tercapai cita-citanya. Umur umat bukan umur orang seorang. Sebab itu, jika jatuh kini, besok tentu akan tegak dan berjalan pula. Satu generasi habis, namun cita-cita disambung oleh generasi kemudian.
Putus tali layang-layang
Robek kertasnya tentang bingkai
Hidup yang usah mengepalang
Tidak kaya, berani pakai
Makna terkandung: Melakukan suatu perbuatan itu harus berani, jangan tanggung-tanggung dan harus sampai tuntas.
Setali pembeli kemenyan
Sekupang pembeli ketaya
Sekali lancung keujian
Seumur hidup orang tak percaya
Makna terkandung: Sekali kita jatuh maka payah kita akan tegak kembali, sebelum masyarakat menghukum kita pun harus menghukum diri sendiri, banyak-banyak membaca diri.
Tak usah kami diberi kain
Dipakai kain akan luntur
Tak usah kami diberi nasi
Dimakan nasi akan habis
Berilah kami hati yang suci,muka jernih
Budi baik dibawa mati…
Makna terkandung: Manusia harus pandai membalas jasa, pandai menarik hati dan menempatkan diri. Berikanlah kepada seseorang itu apa yang diharapkan dan diinginkannya, itulah salah satu cara untuk menarik hati.
Anwar Ibrahim pernah menceritakan, sewaktu masih berada di penjara di Malaysia pernah mencoba untuk mengalih bahasakan tafsir Al Azhar kedalam bahasa Inggris. Tetapi rencana ini tidak dapat terlaksana akibat sulitnya untuk mengalih bahasakan karya Hamka tersebut kedalam bahasa Inggris karena begitu kuatnya wahana kesusastraan melayu didalamnya.
Saya juga tertarik pada tulisan di komentar untuk novel Ayat Ayat Cinta, komentar pertama datang dari Prie GS, budayawam, penulis Sketsa Indonesia di FM Network, ia menulis “Hamka kecil telah lahir, Ayat Ayat cinta buktinya!”. Komentar ini sangatlah menarik, Habiburrahman, yang menulis ayat-ayat cinta yang demikian fenomenal itu disebutnya sebagai Hamka kecil, bagaimana dengan Hamka yang sesungguhnya? Tentu ia juga merupakan seorang Sastrawan yang mumpuni.
Dalam buku Falsafah Hidup yang ditulis oleh Hamka, yang notabane merupakan karya filsafat-agama, begitu banyak kata-kata ibarat, kiasan, pantun yang digunakannya, sehingga kekentalan rasa sastrasnya jelas dapat dicicipi dan tentu saja menjadi tulisan wacana berat tetapi tidak terasa hambar.
Beberapa kata kiasan dan pantun itu saya kumpulkan seperti di bawah ini:
Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
Artinya: Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.
Encer otak
Artinya: Pandai/ cerdas.
Tertumbuk biduk dibelokkan, tertumbuk kata difikiri
Artinya: Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi.
Tua renta, gatal mulut, tua nyinyir
Artinya: Orang tua yang hobi memberi nasehat, orang tua yang hobi menjaga gengsi dan kebesaran sehingga sering mengatur-atur kaum muda.
Kalau tidak ada sebab sesuatu yang penting, tidaklah perempuan itu akan suka mempertukarkan tepung yang telah halus dengan beras yang telah ditumbuk.
Kalau tidak berada-ada, tidak tempua bersarang rendah
Berjejak bak bakik, bersurih bak sipasin, berbau bak ambacang, tertangkap tangan, kecendrungan mata orang banyak
Artinya: Manusia melakukan sesuatu karena ada tujuan dan maksudnya. Bisa jadi menghindari bahaya atau mencari keuntungan, jadi apabila seseorang berbuat suatu yang tidak lazim, bila ia waras, maka itu pasti punya maksud tertentu.
Kusut di ujung tali, tiliklah ke pangkal tali
Artinya: Apabila bertemu dengan masalah, lihat pangkal awal penyebabnya untuk membuat keputusan guna menyelesaikannya.
Karena hanya jauhari jua yang mengenal manikan
Artinya: Jika hendak bicara atau bertindak mesti pandai membaca dan melihat situasi, perkataan dan tindakannya dibatasinya.
Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain
Artinya: Kesalahan-kesalahan kecil apabila dilakukan berulang-ulang akhirnya menjadi kesalahan besar pula.
Berpahit-pahit dahulu bermanis-manis kemudian
Artinya: Bekerja keras dan berusaha maksimal terlebih dahulu, pasti suatu saat akan mendapatkan hasil.
Siapa pandai meniti buih, selamat badan ke seberang
Artinya: Dalam mengarungi kehidupan manusia harus memperbanyak pengalaman, merenungi makna penderitaan, penuh keawasan dan kehati-hatian dalam bertindak, maka akan selamatlah hidupnya, penuh dengan martabat dan derajad mulia.
Katak hendak jadi lembu
Artinya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dicapai.
Laksana kayu surian yang akan bertukar daun, jatuh juga daun-daun tua ke bawah, karena hendak berganti dengan yang baru
Artinya: Manusia pasti mati, hampir sama maknanya dengan “patah tumbuh hilang berganti”.
Laut ditimba lagi kering
Artinya: Laut pun kalau ditimba pasti bisa kering, apalagi dalam membelanjakan uang, pasti lebih mudah. (digunakan untuk menyindir orang agar jangan bersifat boros)
Kisah beralih hanya lagi, sungguh beralih di sana jua
Artinya: Nama zaman saja yang berubah, tetapi keborosan (kejelekannya) tetap sama saja, bahkan bisa jadi lebih jelek.
Kari di dalam
Artinya: Alim/ pandai hanya dalam hati saja, tapi tidak dikeluarkan.
Bertukar monyet dengan beruk
Artinya: Yang menggantikan tidak lebih baik daripada yang digantikan.
Dimana ada gula di situ ada semut
Artinya: Segala sesuatu hanya akan didekati bila memberikan manfaat, dan orang-orang akan menghindar apabila bertemu sesuatu yang hanya akan mencelakakan.
Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak beremas
Artinya: Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan. Digunakan untuk menunjukkan aspek lahiriah saja pada suatu hal.
Asal sabut terapung, asal batu terbenam
Artinya: Dalam hidup pasti ada manusia yang memuji dan membenci, tetapi segala sesuatu akan kembali menemui kematian.
Hitam di atas putih
Artinya: tertulis/ tercatat.
Dagang bertepatan
Artinya: Segala sesuatu itu ada yang memiliki kecocokan satu sama lain, begitu pula dalam persahabatan, karena itu sebaiknya dicari sahabat yang cocok dalam pergaulan.
Ada pula beberapa pantun yang disertakannya dalam buku ini:
Mengapa payah berlayar jauh
Mencari mutiara di laut dalam
Sudahlah patut kapal bersauh
Bawalah menung di malam hening
Bilalah larut malam gulita
Bilalah sepi dunia keliling
Dengar suara di jiwa kita
Jelas terdengar meskipun hening
Makna terkandung: Dalam membaca semesta, kitab kecil (ringkasan/sari) adalah manusia itu sendiri. Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam. Begini indah dan cantiknya, mengapa hati kita akan selalu tertutup. Mengapa kita akan putus asa akan hidayah Tuhan.
Biarlah bumi berkalang kabut
Huru-hara meliputi alam
Aku tenang tidaklah ribut
Hati tetap, jiwaku tentram
Makna terkandung: Bikinlah jiwa itu laksana batu karang di ujung pulau, jadi empasan segala ombak gelombang. Ajari jiwa berjuang, menghadapi kesusahan, bencana dan balak, halangan dan rintangan, karena mesti demikianlah kerja kita dalam hidup. Semua dinanti, ditunggu dengan dada lebar dan tangan terbuka sehingga tidak terkejut jika datang yang lebih besar dan hebat. Sebesar-besarnya musuh yang datang dan bencana yang tiba, bentengnya telah ada, yaitu hati kita sendiri.
Bukit tinggi boleh didaki
Lurah dalam berkala-kala
Penat kaki boleh berhenti
Berat beban siapa membawa
Makna terkandung: Beban itu terletak di atas pundak seseorang, bukan di pundak yang lain. Karena itu manusia harus punya cita-cita. Umat yang kalah dan lemah, akan tegak kembali karena didorong cita-cita. Dia tidak akan berhenti berusaha sebelum tercapai cita-citanya. Umur umat bukan umur orang seorang. Sebab itu, jika jatuh kini, besok tentu akan tegak dan berjalan pula. Satu generasi habis, namun cita-cita disambung oleh generasi kemudian.
Putus tali layang-layang
Robek kertasnya tentang bingkai
Hidup yang usah mengepalang
Tidak kaya, berani pakai
Makna terkandung: Melakukan suatu perbuatan itu harus berani, jangan tanggung-tanggung dan harus sampai tuntas.
Setali pembeli kemenyan
Sekupang pembeli ketaya
Sekali lancung keujian
Seumur hidup orang tak percaya
Makna terkandung: Sekali kita jatuh maka payah kita akan tegak kembali, sebelum masyarakat menghukum kita pun harus menghukum diri sendiri, banyak-banyak membaca diri.
Tak usah kami diberi kain
Dipakai kain akan luntur
Tak usah kami diberi nasi
Dimakan nasi akan habis
Berilah kami hati yang suci,muka jernih
Budi baik dibawa mati…
Makna terkandung: Manusia harus pandai membalas jasa, pandai menarik hati dan menempatkan diri. Berikanlah kepada seseorang itu apa yang diharapkan dan diinginkannya, itulah salah satu cara untuk menarik hati.
Adat-istiadat Minangkabau
Kata Adat berasal dari bahasa Arab yang secara etimologis berarti kebiasaan yang berlaku berulang-kali. Sederhananya, adat Minangkabau itu artinya "Bapucuak sabana bulek, basandi sabana padek", artinya orang Minang percaya kepada Allah SWT yang ajarannya tersurat dalam Al-Qur'anul Karim, dan tersirat kepada alam (Alam Takambang Jadi Guru).
Pengetahuan adat Minangkabau itu dihimpun di dalam "Undang nan Duo Puluh Cupak nan Duo" :
I. Adat Ampek, terdiri dari:
1. Adat sabana adat
2. Adat nan diadatkan
3. Adat teradat
4. adat istiadat
1. Adat sabana adat
kenyataan atau peraturan yang berlaku dalam alam yang merupakan kodrat Illahi , yang didasarkan berdasarkan Agama Islam (syarak) misalnya "Adaik api mambaka, adaik aie mambasahi, adaik ayam bakokok, adaik murai bakicau, adaik lauik baombak."Adat nan sabana adat ini juga merupakan adat yang tetap, kekal, tidak terpengaruh oleh tempat dan waktu atau keadaan. Sebab itu dikiaskan dengan "Indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan".
"Adat nan sabana adat" merupakan hal yang seharusnya, menurut "alue jo patuik", menurut agama, menurut perikemanusiaan, menurut tempat dan menurut masa. Sebelumnya masuk Islam di Minangkabau , adat sabana adat dulunya merupakan aturan dalam masyarakat yang dicontoh dan dipelajari oleh nenek moyang kita Dt. Parpatiah Nan Sabatang dan Dt.Katumangguang dari kenyataan alam.
Tantang sakik lakek ubek
Tantang bana lakek alua
Tantang aia lapeh tubo
Tantang barrih makan pahek
Tantang ukua mangko dikarek
Dikapuak-kapuak lakek parmato
Bulek aia dek pambuluah
Bulek kato dek mufakat
Bulek jantuang dek kalupak
Bulek sagiliang, pipih salayang
Panakiak pisau sirauk
Ambiak galah batang lintabuang
Silodang ambiak ka niru
Nan satitiak jadikan lauik
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru
2. Adat nan diadatkan
sesuatu yang didasarkan atas mufakat, dan mufakat ini harus pula didasarkan atas alur dan patut. Adat ini merupakan sesuatu yang dirancang dan dijalankan, serta diteruskan oleh nenek moyang yang mula-mula menempati Minangkabau untuk menjadi peraturan bagi kehidupan masyarakat dalam segala bidang.
Adat yang diadatkan melingkupi seluruh segi kehidupan, terutama segi kehidupan sosial, budaya dan hukum. Keseluruhannya tersimpul dalam "Undang-Undang Nan Duo Puluah" dan "Cupak Nan Duo".
Kata undang berarti aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat dengan sanksi yang dikenakan oleh pimpinan masyarakat terhadap anggota yang melanggar.
"Cupak" artinya alat penakar. Maksudnya, norma yang dijadikan standar untuk mengukur atau menilai tindakan seseorang dalam bermasyarakat yang mana telah dimufakati bersama. Misalnya, pada upacara perkawinan haruslah mempelai wanita (anak daro) dan mempelai laki-laki memakai pakaian menurut yang dilazimkan pada saat acara perkawinan.
Berdasarkan yang dibuat oleh Dt. Parpatiah Nan Sabatang dan Dt. Katumanggungan yang dicontoh dari adat nan sabananyo adat, dan dilukiskan peraturan itu dalam pepatah, yakni persoalan yang bersangkutan dengan peraturan hidup masyarakat dalam segala bidang, umpamanya :
a. Kedudukan seseorang sebagai pribadi
b. Kedudukan masyarakat
c. Eknomi
Dan juga mengatur bidang :
a. Susunan masyasrakat
b. Tujuan masyarakat
c. Cara mencapai tujuan masyarakat
Kedudukan sesorang sebagai pribadi :
Nan kuriak iyolah kundi
Nan merah iyolah sago
Nan baiak iyolah budi
Nen endah iyolah baso
Yang tujuannya untuk mencapai :
Nan tuo dihormati
Nan ketek dikasihi
Samo gadang baok bakawan
Anyuik bapinteh, hilang bacari
Salah dibatuakan
Tarapuang bakaik
Tabanam baslami.
Kedudukan masyarakat :
Nan barek samo dipikua
Nan ringan samo di jinjiang
Nan elok bahimbauan
Nan buruak bahambauan
Nan elok diawak katuju dek urang
Sahino samalu
Sasakik sasanang
Sakik disilau, mati bajanguak
Ekonomi :
Elok lenggang di nan data
Rancak rarak di hari paneh
Hilang rono dek pinyakik
Hilang bangso tak barameh
Dek ameh sagalo kameh
Dek padi sagalo jadi
Duduak marauik ranjau
Tagak maninjau jarah
Dan sebagai dasar adalah :
Sawah ladang, banda buatan
Batanam nan bapucuak
Mamaliharo nan banyawa
Ka sawah babungo ampiang
Ka rimbo babungo kayu
Ka sungai babungo pasia
Ka lauik babungo karang
Ka tambang babungo ameh
Nan lunak di tanami padi
Nan kareh di buek ladang
Artinya sebagai prinsip dasar dalam bidang ekonomi adalah pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dll.
Susunan masyarakat seperti kata pepatah :
Ingirih bakarek kuku
Panggang pisau sirauik
Panggarek batuang tuonyo
Batuang tuo ambiak ka lantai
Nagari ba kaampek suku
Dalam suku babuah paruik
Kampuang diagiah batuo
Rumah dibari batungganai
Dengan ketentuan :
Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka penghulu
Penghulu barajao ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
Nan manuruik alua jo patuik
Tujuan masyarakat :
Bumi sanang padi manjadi
Padi kuniang jaguang maupiah
Taranak bakambang biak
Anak buah sanang santoso
Bapak kayo mande batuah
Mamak disambah urang pulo.
Artinya untuk mencapai kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan dalam masyarakat.
Cara mencapai tujuan masyarakat :
Nan barek samo dipikua
Nan ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki
Ka lurah samo manurun
Tatungkuik samo makan tanah
Tatilantang samo makan ambun
Tarapuang samo anyuik
Tarandam samo basah.
Kato surang di bulati
Kato basamo dipaiyokan
Kalau mambilai samo laweh
Kok maukua samo panjang
Ketek kayu ketek bahan
Gadang kayu gadang bahan
Nan ado samo dimakan
Nan tidak samo dicari
Hati gajah samo di lapah
Hati tungau diagiah bacacah
Pengetahuan adat Minangkabau itu dihimpun di dalam "Undang nan Duo Puluh Cupak nan Duo" :
I. Adat Ampek, terdiri dari:
1. Adat sabana adat
2. Adat nan diadatkan
3. Adat teradat
4. adat istiadat
1. Adat sabana adat
kenyataan atau peraturan yang berlaku dalam alam yang merupakan kodrat Illahi , yang didasarkan berdasarkan Agama Islam (syarak) misalnya "Adaik api mambaka, adaik aie mambasahi, adaik ayam bakokok, adaik murai bakicau, adaik lauik baombak."Adat nan sabana adat ini juga merupakan adat yang tetap, kekal, tidak terpengaruh oleh tempat dan waktu atau keadaan. Sebab itu dikiaskan dengan "Indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan".
"Adat nan sabana adat" merupakan hal yang seharusnya, menurut "alue jo patuik", menurut agama, menurut perikemanusiaan, menurut tempat dan menurut masa. Sebelumnya masuk Islam di Minangkabau , adat sabana adat dulunya merupakan aturan dalam masyarakat yang dicontoh dan dipelajari oleh nenek moyang kita Dt. Parpatiah Nan Sabatang dan Dt.Katumangguang dari kenyataan alam.
Tantang sakik lakek ubek
Tantang bana lakek alua
Tantang aia lapeh tubo
Tantang barrih makan pahek
Tantang ukua mangko dikarek
Dikapuak-kapuak lakek parmato
Bulek aia dek pambuluah
Bulek kato dek mufakat
Bulek jantuang dek kalupak
Bulek sagiliang, pipih salayang
Panakiak pisau sirauk
Ambiak galah batang lintabuang
Silodang ambiak ka niru
Nan satitiak jadikan lauik
Nan sakapa jadikan gunuang
Alam takambang jadi guru
2. Adat nan diadatkan
sesuatu yang didasarkan atas mufakat, dan mufakat ini harus pula didasarkan atas alur dan patut. Adat ini merupakan sesuatu yang dirancang dan dijalankan, serta diteruskan oleh nenek moyang yang mula-mula menempati Minangkabau untuk menjadi peraturan bagi kehidupan masyarakat dalam segala bidang.
Adat yang diadatkan melingkupi seluruh segi kehidupan, terutama segi kehidupan sosial, budaya dan hukum. Keseluruhannya tersimpul dalam "Undang-Undang Nan Duo Puluah" dan "Cupak Nan Duo".
Kata undang berarti aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat dengan sanksi yang dikenakan oleh pimpinan masyarakat terhadap anggota yang melanggar.
"Cupak" artinya alat penakar. Maksudnya, norma yang dijadikan standar untuk mengukur atau menilai tindakan seseorang dalam bermasyarakat yang mana telah dimufakati bersama. Misalnya, pada upacara perkawinan haruslah mempelai wanita (anak daro) dan mempelai laki-laki memakai pakaian menurut yang dilazimkan pada saat acara perkawinan.
Berdasarkan yang dibuat oleh Dt. Parpatiah Nan Sabatang dan Dt. Katumanggungan yang dicontoh dari adat nan sabananyo adat, dan dilukiskan peraturan itu dalam pepatah, yakni persoalan yang bersangkutan dengan peraturan hidup masyarakat dalam segala bidang, umpamanya :
a. Kedudukan seseorang sebagai pribadi
b. Kedudukan masyarakat
c. Eknomi
Dan juga mengatur bidang :
a. Susunan masyasrakat
b. Tujuan masyarakat
c. Cara mencapai tujuan masyarakat
Kedudukan sesorang sebagai pribadi :
Nan kuriak iyolah kundi
Nan merah iyolah sago
Nan baiak iyolah budi
Nen endah iyolah baso
Yang tujuannya untuk mencapai :
Nan tuo dihormati
Nan ketek dikasihi
Samo gadang baok bakawan
Anyuik bapinteh, hilang bacari
Salah dibatuakan
Tarapuang bakaik
Tabanam baslami.
Kedudukan masyarakat :
Nan barek samo dipikua
Nan ringan samo di jinjiang
Nan elok bahimbauan
Nan buruak bahambauan
Nan elok diawak katuju dek urang
Sahino samalu
Sasakik sasanang
Sakik disilau, mati bajanguak
Ekonomi :
Elok lenggang di nan data
Rancak rarak di hari paneh
Hilang rono dek pinyakik
Hilang bangso tak barameh
Dek ameh sagalo kameh
Dek padi sagalo jadi
Duduak marauik ranjau
Tagak maninjau jarah
Dan sebagai dasar adalah :
Sawah ladang, banda buatan
Batanam nan bapucuak
Mamaliharo nan banyawa
Ka sawah babungo ampiang
Ka rimbo babungo kayu
Ka sungai babungo pasia
Ka lauik babungo karang
Ka tambang babungo ameh
Nan lunak di tanami padi
Nan kareh di buek ladang
Artinya sebagai prinsip dasar dalam bidang ekonomi adalah pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dll.
Susunan masyarakat seperti kata pepatah :
Ingirih bakarek kuku
Panggang pisau sirauik
Panggarek batuang tuonyo
Batuang tuo ambiak ka lantai
Nagari ba kaampek suku
Dalam suku babuah paruik
Kampuang diagiah batuo
Rumah dibari batungganai
Dengan ketentuan :
Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka penghulu
Penghulu barajao ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
Nan manuruik alua jo patuik
Tujuan masyarakat :
Bumi sanang padi manjadi
Padi kuniang jaguang maupiah
Taranak bakambang biak
Anak buah sanang santoso
Bapak kayo mande batuah
Mamak disambah urang pulo.
Artinya untuk mencapai kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan dalam masyarakat.
Cara mencapai tujuan masyarakat :
Nan barek samo dipikua
Nan ringan samo dijinjiang
Ka bukik samo mandaki
Ka lurah samo manurun
Tatungkuik samo makan tanah
Tatilantang samo makan ambun
Tarapuang samo anyuik
Tarandam samo basah.
Kato surang di bulati
Kato basamo dipaiyokan
Kalau mambilai samo laweh
Kok maukua samo panjang
Ketek kayu ketek bahan
Gadang kayu gadang bahan
Nan ado samo dimakan
Nan tidak samo dicari
Hati gajah samo di lapah
Hati tungau diagiah bacacah
Kumpulan kata-kata bijak
| ||||||||
deion_marine Jumlah posting: 3 Join date: 14.08.08 Age: 22 Lokasi: SoErObOYo |
|
DAFTAR TOKOH MINANG KABAU
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Berikut adalah tokoh-tokoh dari etnis Minangkabau.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Akademisi
* 2 Aktivis
* 3 Artis
* 4 Atlet
* 5 Diplomat
* 6 Ekonom
* 7 Militer
* 8 Pebisnis
* 9 Penulis
* 10 Politikus
* 11 Produser
* 12 Seniman
* 13 Ulama
* 14 Wartawan
* 15 Lihat pula
[sunting] Akademisi
* Arbi Sanit, ilmuwan politik
* Asvi Warman Adam, sejarawan
* Azyumardi Azra, penulis, ilmuwan sosial
* Dewi Fortuna Anwar, ilmuwan politik
* Deliar Noer, ilmuwan sosial
* Effendi Gazali, pakar komunikasi
* Indra J. Piliang, ilmuwan politik
* Mestika Zed, sejarawan dan budayawan
* Mochtar Naim, antropolog
* Mohammad Nasroen, filsuf, menteri Indonesia
* Nila Djuwita Anfasa Moeloek, ahli penyakit mata
* Saldi Isra, ahli hukum
* Sheikh Muszaphar Shukor, angkasawan Malaysia pertama
* Taufik Abdullah, sejarawan
* Zainal Abidin Ahmad, pemikir dan pendeta Melayu
[sunting] Aktivis
* Nazir Datuk Pamuntjak, aktivis Perhimpunan Indonesia
* Rama Pratama, aktivis reformasi
* Shamsiah Fakeh, pemimpin Angkatan Wanita Sedar
* Siti Manggopoh, pejuang Belasting
[sunting] Artis
* Ade Irawan, aktris
* Afgan Syah Reza, penyanyi
* Ali Mustafa, penyanyi
* Alvin Adam, aktor, pembawa acara
* Aznil Hj Nawawi, pembawa acara
* Bunga Citra Lestari, penyanyi, aktris
* Camelia Malik, aktris
* Denny Malik, aktor
* Dorce Gamalama, aktris, penyanyi, pembawa acara
* Dude Harlino, aktor
* Elly Kasim, penyanyi
* Ernie Djohan, penyanyi, aktris
* Eva Arnaz, aktris
* Fariz Rustam Munaf, penyanyi
* Giring Nidji, penyanyi
* Gusti Randa, aktor
* Kiwil, pelawak
* Marshanda, aktris
* Masayu Anastasia, aktris
* Melanie Putria Dewita Sari, putri Indonesia
* Nikita Willy, aktris
* Nirina Zubir, akrtis
* Okky Lukman, pelawak
* Olga Syahputra, pembawa acara
* Oppie Andaresta, penyanyi
* Sherina Munaf, aktris, penyanyi
* Soekarno M. Noer, aktor
* Sylvana Herman, penyanyi
* Titi Sjuman, aktris
[sunting] Atlet
* Markis Kido, bulu tangkis
* Nasrul Koto, sepak bola
* Pia Zebadiah Bernadet, bulu tangkis
[sunting] Diplomat
* Dino Patti Djalal, diplomat Indonesia
* Hasnan Habib , diplomat Gerakan Non Blok
* Hasyim Djalal, diplomat Indonesia
* Zubir Amin, diplomat Indonesia
[sunting] Ekonom
* Emil Salim, menteri Indonesia
* Muhammad Chatib Basri, peneliti
* Revrisond Baswir, ekonom
* Rizal Ramli, menteri Indonesia
* Syahril Sabirin, gubernur Bank Indonesia
* Syahrir, ekonom dan politisi
[sunting] Militer
* Adnan bin Saidi, pahlawan kemerdekaan Malaysia
* Ahmad Hussein, panglima PRRI
* Awaluddin Djamin, kepala polisi Indonesia, menteri Indonesia
* Djamari Chaniago, panglima Kostrad
* Ismed Yuzairi Chaniago, pangdam
* Kemal Idris, panglima Kostrad
* Mohammad Nazir, penggagas AL Indonesia, menteri Indonesia
* Rais Abin, kepala pasukan keamanan PBB
[sunting] Pebisnis
* Abdul Latief, pemilik Latief Corporation, menteri Indonesia
* Arifin Tasrif, dirut Petrokimia Gresik
* Arwin Rasyid, dirut Bank CIMB Niaga
* Azwardi Rivai, pemilik jaringan restoran Sari Bundo
* Basir Barthos, pemilik Universitas Borobudur
* Basrizal Koto, pemilik Basko Group
* Bustaman, pemilik jaringan restoran Sederhana
* Bustami Karimammarullah, pemilik Bustami Optical, Singapura
* Chairul Tanjung, pemilik Para Group
* Datuk Hakim Thantawi, pemilik Thaha Group
* Djohan Sutan Perpatih, pemilik NV Djohor Djohan
* Emirsyah Satar, dirut Garuda Indonesia
* Fazwar Bujang, dirut Krakatau Steel
* Hasnul Suheimi, dirut Excelcom
* Hasyim Ning, pengusaha otomotif
* Jefrie Geovannie, pengusaha, politikus
* Julius Sukur, pemilik Universitas Persada Indonesia YAI
* Moeslim Taher, pemilik Universitas Jayabaya
* Nazir Razak, CEO Bank CIMB
* Rahimi Sutan, pemilik Natrabu Group
* Rahman Tamin, pemilik Ratatex
* Rinaldi Firmansyah, dirut Telkom Indonesia
* Sutan Sjahsam, pialang saham, pendiri Perdanas
* Tan Sri S.M. Nasimudin, pemilik NAZA Motor
* Tunku Tan Sri Abdullah, dirut Melewar Group & MAA
* Tuanku Naquiyuddin Tuanku Abdul Rahman, dirut Antah Holding Bhd
[sunting] Penulis
* Abdul Muis, penulis novel, politikus
* Afrizal Malna, penulis buku
* Ahmad Fuadi, penulis novel
* Akmal Nasery Basral, penulis novel
* Ali Akbar Navis, penulis novel
* Aman Datuk Madjoindo, penulis novel
* Chairil Anwar, penulis puisi
* Darman Moenir, penulis novel
* Gustaf Rizal, penulis novel
* Hamid Jabbar, penulis novel
* Hamka, penulis novel, ulama, politikus
* Idrus, penulis cerpen
* Iyut Fitra, penulis puisi
* Leon Agusta, penulis sajak
* Marah Rusli, penulis novel
* Motinggo Busye, penulis novel
* Muhammad Alwi Dahlan, kolumnis, menteri Indonesia
* Nur Sutan Iskandar, penulis novel
* Raudal Tanjung Banua, penulis novel
* Rivai Apin, penulis puisi
* Rusli Amran, penulis buku
* Sariamin Ismail, penulis novel
* Sutan Muhammad Zain, penulis kamus modern Bahasa Indonesia
* Sutan Takdir Alisjahbana, penulis novel, budayawan
* Taufiq Ismail, penulis puisi
* Tulis Sutan Sati, penulis novel
* Umar Junus, esais
* Wisran Hadi, penulis novel
* Zainuddin Tamir Koto, penulis sajak
[sunting] Politikus
* Abdoel Halim, perdana menteri Indonesia
* Abdul Samad Idris, menteri Malaysia
* Abdoel Raoef Soehoed, menteri Indonesia
* Abdul Jalil Rahmad Syah I, pendiri Kesultanan Siak
* Abu Hanifah, menteri Indonesia
* Adityawarman, raja Pagaruyung pertama
* Agus Salim, menteri Indonesia, diplomat
* Ahmad Boestaman, pendiri Parti Rakyat Malaysia
* Aisyah Aminy, parlemen Indonesia
* Amirsham Abdul Aziz, menteri Malaysia
* Assaat, presiden Indonesia
* Azwar Anas, menteri Indonesia
* Bachtiar Chamsyah, menteri Indonesia
* Bahder Djohan, menteri Indonesia
* Bustanil Arifin, menteri Indonesia
* Chaerul Saleh, pemimpin parlemen RI dan menteri Indonesia
* Djailani Naro, pemimpin PPP
* Eny Karim, menteri Indonesia
* Fahmi Idris, menteri Indonesia
* Farid Anfasa Moeloek, menteri Indonesia
* Gamawan Fauzi, menteri Indonesia
* Harun Alrasjid Zain, menteri Indonesia
* Hasan Basri Durin, menteri Indonesia
* Hazairin, menteri Indonesia
* Irman Gusman, pemimpin DPD-RI
* Jahja Datoek Kajo, anggota Volksraad
* Mohammad Amir, menteri Indonesia
* Mohammad Hatta, wakil presiden Indonesia, perdana menteri Indonesia
* Mohammad Natsir, perdana menteri Indonesia
* Mohammad Yamin, menteri Indonesia
* Patrialis Akbar, menteri Indonesia
* Rais Yatim, menteri Malaysia
* Rashid Maidin, pemimpin Partai Komunis Malaysia
* Rasuna Said, parlemen Indonesia
* Roestam Effendi, parlemen Belanda
* Sabilal Rasjad, menteri Indonesia
* Sha'ari Tadin, parlemen Singapura
* Shaziman Abu Mansor, menteri Malaysia
* Sjamsuddin Sutan Makmur, menteri Indonesia
* Sutan Mohammad Rasjid, menteri Indonesia
* Sutan Sjahrir, perdana menteri Indonesia
* Syarifudin Baharsah, menteri Indonesia
* Tan Malaka, politikus komunis internasional
* Tuanku Abdul Rahman, Yang Dipertuan Agung Malaysia
* Umar Datuk Garang
* Yusof Ishak, presiden Singapura
* Zuhal, menteri Indonesia
[sunting] Produser
* Arizal, produser film
* Ani Sumadi, produser kuis
* Asrul Sani, produser film
* Djamaludin Malik, produser film
* Imam Putra Piliang, produser film
* Jajang C. Noer, produser film
* Usmar Ismail, produser film
[sunting] Seniman
* Delsy Syamsumar, pelukis
* Jose Rizal Manua, pendiri Teater Tanah Air
* Wakidi, pelukis
* Wandly Yazid, komponis film Malaysia
* Zubir Said, komponis lagu kebangsaan Singapura, Majulah Singapura
[sunting] Ulama
* Abbas Abdullah, pendiri Sumatera Thawalib
* Abdul Karim Amrullah, pendiri Sumatera Thawalib
* Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, imam besar Masjidil Haram, Mekkah
* Ahmad Syafei Maarif, pemimpin Muhammadiyah
* A.R Sutan Mansur, pemimpin Muhammadiyah
* Burhanuddin Ulakan, ulama sufi
* Datuk Ri Bandang, penyebar Islam di Sulawesi
* Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh
* Muhammad Jamil Jambek, pendiri Sumatera Thawalib
* Muhammad Saleh Al-Minankabawi
* Sulaiman Ar-Rasuli
* Tahir Jalaluddin Al-Azhari
* Tarmizi Taher, menteri Indonesia
* Tuanku Imam Bonjol, pahlawan perang Paderi
* Tuanku Nan Renceh, pahlawan perang Paderi
[sunting] Wartawan
* Abdullah Ahmad, pendiri majalah Al-Munir dan Al-Akhbar
* Abdul Rivai, jurnalis, dokter
* Adinegoro, jurnalis, penulis buku
* Ani Idrus, pendiri koran Waspada
* Budi Putra, jurnalis teknologi
* Desi Anwar, wartawan Metro TV
* Miryul MT Miron, jurnalis, praktisi media
* Joesoef Isak, pemilik penerbit buku Hasta Mitra
* Karni Ilyas, jurnalis
* Rohana Kudus, pendiri majalah Sunting Melayu
* Rosihan Anwar, pendiri koran Pedoman
[sunting] Lihat pula
* Daftar tokoh Indonesia
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_Minangkabau"
Kategori: Daftar tokoh Indonesia menurut etnis | Tokoh Minangkabau
Langsung ke: navigasi, cari
Berikut adalah tokoh-tokoh dari etnis Minangkabau.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Akademisi
* 2 Aktivis
* 3 Artis
* 4 Atlet
* 5 Diplomat
* 6 Ekonom
* 7 Militer
* 8 Pebisnis
* 9 Penulis
* 10 Politikus
* 11 Produser
* 12 Seniman
* 13 Ulama
* 14 Wartawan
* 15 Lihat pula
[sunting] Akademisi
* Arbi Sanit, ilmuwan politik
* Asvi Warman Adam, sejarawan
* Azyumardi Azra, penulis, ilmuwan sosial
* Dewi Fortuna Anwar, ilmuwan politik
* Deliar Noer, ilmuwan sosial
* Effendi Gazali, pakar komunikasi
* Indra J. Piliang, ilmuwan politik
* Mestika Zed, sejarawan dan budayawan
* Mochtar Naim, antropolog
* Mohammad Nasroen, filsuf, menteri Indonesia
* Nila Djuwita Anfasa Moeloek, ahli penyakit mata
* Saldi Isra, ahli hukum
* Sheikh Muszaphar Shukor, angkasawan Malaysia pertama
* Taufik Abdullah, sejarawan
* Zainal Abidin Ahmad, pemikir dan pendeta Melayu
[sunting] Aktivis
* Nazir Datuk Pamuntjak, aktivis Perhimpunan Indonesia
* Rama Pratama, aktivis reformasi
* Shamsiah Fakeh, pemimpin Angkatan Wanita Sedar
* Siti Manggopoh, pejuang Belasting
[sunting] Artis
* Ade Irawan, aktris
* Afgan Syah Reza, penyanyi
* Ali Mustafa, penyanyi
* Alvin Adam, aktor, pembawa acara
* Aznil Hj Nawawi, pembawa acara
* Bunga Citra Lestari, penyanyi, aktris
* Camelia Malik, aktris
* Denny Malik, aktor
* Dorce Gamalama, aktris, penyanyi, pembawa acara
* Dude Harlino, aktor
* Elly Kasim, penyanyi
* Ernie Djohan, penyanyi, aktris
* Eva Arnaz, aktris
* Fariz Rustam Munaf, penyanyi
* Giring Nidji, penyanyi
* Gusti Randa, aktor
* Kiwil, pelawak
* Marshanda, aktris
* Masayu Anastasia, aktris
* Melanie Putria Dewita Sari, putri Indonesia
* Nikita Willy, aktris
* Nirina Zubir, akrtis
* Okky Lukman, pelawak
* Olga Syahputra, pembawa acara
* Oppie Andaresta, penyanyi
* Sherina Munaf, aktris, penyanyi
* Soekarno M. Noer, aktor
* Sylvana Herman, penyanyi
* Titi Sjuman, aktris
[sunting] Atlet
* Markis Kido, bulu tangkis
* Nasrul Koto, sepak bola
* Pia Zebadiah Bernadet, bulu tangkis
[sunting] Diplomat
* Dino Patti Djalal, diplomat Indonesia
* Hasnan Habib , diplomat Gerakan Non Blok
* Hasyim Djalal, diplomat Indonesia
* Zubir Amin, diplomat Indonesia
[sunting] Ekonom
* Emil Salim, menteri Indonesia
* Muhammad Chatib Basri, peneliti
* Revrisond Baswir, ekonom
* Rizal Ramli, menteri Indonesia
* Syahril Sabirin, gubernur Bank Indonesia
* Syahrir, ekonom dan politisi
[sunting] Militer
* Adnan bin Saidi, pahlawan kemerdekaan Malaysia
* Ahmad Hussein, panglima PRRI
* Awaluddin Djamin, kepala polisi Indonesia, menteri Indonesia
* Djamari Chaniago, panglima Kostrad
* Ismed Yuzairi Chaniago, pangdam
* Kemal Idris, panglima Kostrad
* Mohammad Nazir, penggagas AL Indonesia, menteri Indonesia
* Rais Abin, kepala pasukan keamanan PBB
[sunting] Pebisnis
* Abdul Latief, pemilik Latief Corporation, menteri Indonesia
* Arifin Tasrif, dirut Petrokimia Gresik
* Arwin Rasyid, dirut Bank CIMB Niaga
* Azwardi Rivai, pemilik jaringan restoran Sari Bundo
* Basir Barthos, pemilik Universitas Borobudur
* Basrizal Koto, pemilik Basko Group
* Bustaman, pemilik jaringan restoran Sederhana
* Bustami Karimammarullah, pemilik Bustami Optical, Singapura
* Chairul Tanjung, pemilik Para Group
* Datuk Hakim Thantawi, pemilik Thaha Group
* Djohan Sutan Perpatih, pemilik NV Djohor Djohan
* Emirsyah Satar, dirut Garuda Indonesia
* Fazwar Bujang, dirut Krakatau Steel
* Hasnul Suheimi, dirut Excelcom
* Hasyim Ning, pengusaha otomotif
* Jefrie Geovannie, pengusaha, politikus
* Julius Sukur, pemilik Universitas Persada Indonesia YAI
* Moeslim Taher, pemilik Universitas Jayabaya
* Nazir Razak, CEO Bank CIMB
* Rahimi Sutan, pemilik Natrabu Group
* Rahman Tamin, pemilik Ratatex
* Rinaldi Firmansyah, dirut Telkom Indonesia
* Sutan Sjahsam, pialang saham, pendiri Perdanas
* Tan Sri S.M. Nasimudin, pemilik NAZA Motor
* Tunku Tan Sri Abdullah, dirut Melewar Group & MAA
* Tuanku Naquiyuddin Tuanku Abdul Rahman, dirut Antah Holding Bhd
[sunting] Penulis
* Abdul Muis, penulis novel, politikus
* Afrizal Malna, penulis buku
* Ahmad Fuadi, penulis novel
* Akmal Nasery Basral, penulis novel
* Ali Akbar Navis, penulis novel
* Aman Datuk Madjoindo, penulis novel
* Chairil Anwar, penulis puisi
* Darman Moenir, penulis novel
* Gustaf Rizal, penulis novel
* Hamid Jabbar, penulis novel
* Hamka, penulis novel, ulama, politikus
* Idrus, penulis cerpen
* Iyut Fitra, penulis puisi
* Leon Agusta, penulis sajak
* Marah Rusli, penulis novel
* Motinggo Busye, penulis novel
* Muhammad Alwi Dahlan, kolumnis, menteri Indonesia
* Nur Sutan Iskandar, penulis novel
* Raudal Tanjung Banua, penulis novel
* Rivai Apin, penulis puisi
* Rusli Amran, penulis buku
* Sariamin Ismail, penulis novel
* Sutan Muhammad Zain, penulis kamus modern Bahasa Indonesia
* Sutan Takdir Alisjahbana, penulis novel, budayawan
* Taufiq Ismail, penulis puisi
* Tulis Sutan Sati, penulis novel
* Umar Junus, esais
* Wisran Hadi, penulis novel
* Zainuddin Tamir Koto, penulis sajak
[sunting] Politikus
* Abdoel Halim, perdana menteri Indonesia
* Abdul Samad Idris, menteri Malaysia
* Abdoel Raoef Soehoed, menteri Indonesia
* Abdul Jalil Rahmad Syah I, pendiri Kesultanan Siak
* Abu Hanifah, menteri Indonesia
* Adityawarman, raja Pagaruyung pertama
* Agus Salim, menteri Indonesia, diplomat
* Ahmad Boestaman, pendiri Parti Rakyat Malaysia
* Aisyah Aminy, parlemen Indonesia
* Amirsham Abdul Aziz, menteri Malaysia
* Assaat, presiden Indonesia
* Azwar Anas, menteri Indonesia
* Bachtiar Chamsyah, menteri Indonesia
* Bahder Djohan, menteri Indonesia
* Bustanil Arifin, menteri Indonesia
* Chaerul Saleh, pemimpin parlemen RI dan menteri Indonesia
* Djailani Naro, pemimpin PPP
* Eny Karim, menteri Indonesia
* Fahmi Idris, menteri Indonesia
* Farid Anfasa Moeloek, menteri Indonesia
* Gamawan Fauzi, menteri Indonesia
* Harun Alrasjid Zain, menteri Indonesia
* Hasan Basri Durin, menteri Indonesia
* Hazairin, menteri Indonesia
* Irman Gusman, pemimpin DPD-RI
* Jahja Datoek Kajo, anggota Volksraad
* Mohammad Amir, menteri Indonesia
* Mohammad Hatta, wakil presiden Indonesia, perdana menteri Indonesia
* Mohammad Natsir, perdana menteri Indonesia
* Mohammad Yamin, menteri Indonesia
* Patrialis Akbar, menteri Indonesia
* Rais Yatim, menteri Malaysia
* Rashid Maidin, pemimpin Partai Komunis Malaysia
* Rasuna Said, parlemen Indonesia
* Roestam Effendi, parlemen Belanda
* Sabilal Rasjad, menteri Indonesia
* Sha'ari Tadin, parlemen Singapura
* Shaziman Abu Mansor, menteri Malaysia
* Sjamsuddin Sutan Makmur, menteri Indonesia
* Sutan Mohammad Rasjid, menteri Indonesia
* Sutan Sjahrir, perdana menteri Indonesia
* Syarifudin Baharsah, menteri Indonesia
* Tan Malaka, politikus komunis internasional
* Tuanku Abdul Rahman, Yang Dipertuan Agung Malaysia
* Umar Datuk Garang
* Yusof Ishak, presiden Singapura
* Zuhal, menteri Indonesia
[sunting] Produser
* Arizal, produser film
* Ani Sumadi, produser kuis
* Asrul Sani, produser film
* Djamaludin Malik, produser film
* Imam Putra Piliang, produser film
* Jajang C. Noer, produser film
* Usmar Ismail, produser film
[sunting] Seniman
* Delsy Syamsumar, pelukis
* Jose Rizal Manua, pendiri Teater Tanah Air
* Wakidi, pelukis
* Wandly Yazid, komponis film Malaysia
* Zubir Said, komponis lagu kebangsaan Singapura, Majulah Singapura
[sunting] Ulama
* Abbas Abdullah, pendiri Sumatera Thawalib
* Abdul Karim Amrullah, pendiri Sumatera Thawalib
* Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, imam besar Masjidil Haram, Mekkah
* Ahmad Syafei Maarif, pemimpin Muhammadiyah
* A.R Sutan Mansur, pemimpin Muhammadiyah
* Burhanuddin Ulakan, ulama sufi
* Datuk Ri Bandang, penyebar Islam di Sulawesi
* Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh
* Muhammad Jamil Jambek, pendiri Sumatera Thawalib
* Muhammad Saleh Al-Minankabawi
* Sulaiman Ar-Rasuli
* Tahir Jalaluddin Al-Azhari
* Tarmizi Taher, menteri Indonesia
* Tuanku Imam Bonjol, pahlawan perang Paderi
* Tuanku Nan Renceh, pahlawan perang Paderi
[sunting] Wartawan
* Abdullah Ahmad, pendiri majalah Al-Munir dan Al-Akhbar
* Abdul Rivai, jurnalis, dokter
* Adinegoro, jurnalis, penulis buku
* Ani Idrus, pendiri koran Waspada
* Budi Putra, jurnalis teknologi
* Desi Anwar, wartawan Metro TV
* Miryul MT Miron, jurnalis, praktisi media
* Joesoef Isak, pemilik penerbit buku Hasta Mitra
* Karni Ilyas, jurnalis
* Rohana Kudus, pendiri majalah Sunting Melayu
* Rosihan Anwar, pendiri koran Pedoman
[sunting] Lihat pula
* Daftar tokoh Indonesia
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_Minangkabau"
Kategori: Daftar tokoh Indonesia menurut etnis | Tokoh Minangkabau
Pengertian Alur, Pasambahan dan Pidato dalam Adat Minangkabau
Alur
Biasanya dipakai di didalam penuturan ninik mamak dan cerdik pandai pada upacara adat di Minangkabau. Isinya banyak mengandung kiasan, pepatah-petitih sesuai dengan bunyi pepatah Minangkabau :
Tembak dibari ba alamat, kato dibari bakiasan
Kilek baliuang alah ka kaki, kilek camin alah kamuko
Kilek kasai masuak ayie, kilek kato masuak hati
Bagarih samo taraso, bagumik samo katuju
Pasambahan,
Biasanya dipakai oleh orang muda pada upacara adat. Isinya mengandung ibarat anak mudo, seperti pantun yang menjadi permainan anak muda dalam nagari, dan merupakan bunga adat bagi ninik mamak.
Pidato,
juga biasa dipakai oleh para pemuda pada upacara adat yang sifatnya lebih besar, seperti pada acara pengankatan penghulu, atau Alek Badatuak. Isinya banyak mengandung Tambo adat lama pusaka usang Alam Minangkabau.
Alur Rokok Sirieh PDF Print E-mail
Sipangka : datuak Kayo
Sialek : Datuak Rajo Intan
Sialek :
Datuak Kayo , pasambahan tibo ka bakeh Datuak !
Sipangka :
Sambah di Allah, manitahlah Datuak
Sialek :
Sambah nan ditibokan titah nan diantakan, nak sarapeknyolah niniak jo mamak, sifat tahalia di ateh rumah nangko, usah kadibilang kadiatap gala, aratinyo sambah sajo dimuliakan, kapambilang paatap gala, laikoh tampat samparono sambah tibo ka bakeh Datuak ?
Sipangka :
Manitahlah Datuak
Sialek :
Sambah na ditibokan titah nan diantakan, maagak di hari nan kapatang, sirieh nan sacabiak pinang nan bagatok, dihadapan karib jo kabiah, ipar jo bisan, korong jo kampuang, sakarang alah bahadiri.
Baapo di hari nan sahari nangko, janjang batingkek bandua batapuak, duduak sahamparan tagak saedaran, manimbang sapanjang adat mangaji sapanjang alua, alah ciek jo duo, duo jo tigo, alah banamo basalasai.
picak nan satapiak bulek nan sagiliang, adat nan sapakai, karib jo kabieh alah batamu, anak jo bapak alah basuo, duduak bahadapan tagak batantangan, maisok santo jo daun, duduak nak baiyo tagak nak bamuah, sakian sambah diantakan kahadapan Datuak.
Sipangka :
Sampai … Datuak ? Maagak-i rundiangan Datuak nan ka tangah, sunat kato dek baulangpasa jalan dek batampuah, buah panitahan Datuak nan kahambo ulang.
Sambah manyambah dipulangkan kapado Allah, kato sajo dipakatokan, apolah nan jadi buah kato Datuak cako, maagak di hari nan dahulu, sirieh nan sacabiak pinang nan bagatok, dihadapan karib jo kabiah, ipar jo bisan, nak mahadiri pakarajaan nangko.
Baapo di hari nan sahari nangko, janjang batingkek bandua batapuak, duduak sahamparan tagak saedaran, manimbang sapanjang adat mangaji sapanjang alua, alah ciek jo duo, duo jo tigo, alah bananmo basalasai.
Tumbuah nan bak banyieh tabik nan bak padi, tabik di sirieh nan bacabiak di pinang nan bagatok, karib jo kabieh lah batamu, anak jo bapak lah basuo duduak bahadapan tagak saedaran, maisok santo jo daun, duduak nak baiyo tagak nak bamuah, kan baitu bana buah panitahan Datuak ?
Sialek :
Iyo bana.
Sipangka :
Ma … Datuak Rajo Intan, sapanjang buah panitahan Datuak nan ka tangah, lamak bak raso santan manih bak raso tangguli, tapi sungguahpun baitu, elok kato jo mupakat, lamak kato dipakatokan, hambo bawo kato jo mupakat, saba Datuak jo panitahan, laikoh dalam adat nan bapakai, dalam cupak nan baisi, kan baitu Datuak ?
Sialek :
Sampai … Datuk ? Sapanjang buah panitahan Datuak nan ka tangah, kok didanga alah babunyi dipandang alah barupo, ka ateh samo sapucuak kabawah samo saurek. Limbak nan daripado itu, duduak nan samo sahamparan tagak nan samo saedaran, hambo bawo kato jo mupakat, kan baitu bana buah panitahan Datuak ?
Sipangka :
Iyo bana.
Sialek :
Tibonyo lah dalam adat nan bapakai, dalam cupak nan baiisi, kato dibawo jo mupakat, Datuak.
Sipangka :
Kok baitu saba mananti, Datuak ?
Sialek :
Sakiro-kiro
Datuak Kayo membawa kata mupakat dengan ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai dan orang patut-patut yang hadir dalam pertemuan itu. Setelah didapatkan kata mupakat itu, rundingan dikembalikan lagi kepada Datuak Kayo Intan.
Sipangka :
Ma … Datuak Rajo Intan, di hari nan cako Datuak saba jo panitahan, hambo mambawo kato jo mupakat, jo nan duduak sahamparan nan tagak saedaran, picak nan satapiak bulek nan sagiliang, adat nan sapakai, sabuah kato lah dipakatokan, labiah bak maisok santo jo daun, itulah bana nan hambo antakan bakeh Datuak.
Sialek :
Sampai … Datuak ? Di hari nan cako hambo saba jo panitahan, Datuak marenjeng kato jo mupakat, jo nan duduak sahamparan tagak saedaran, picak nan satapiak bulek nan sagiliang, adat nan sapakai, sabuah kato lah dipakatokan, labiah bak maisok santo jo daun, kan baitu bana buah panitahan Datuak ?
Sipangka :
Ka ateh lah samo sapucuak, ka bawah lah samo saurek, nan kito baapo Datuak ?
Sialek :
Nan kito elok babateh.
Sipangka :
Iyo ma … Datuak, dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, iyo capek tibonyo bakeh Datuak. Kacapekkan tibonyo bakeh Datuak, maagak rundiangan kito cako, alah ciek jo duo, duo jo tigo, alah banamo basalasai.
Sungguahpun bak raso basalasai, tumbuah nan bak banyiah tabik nan bak padi, sirieh naiak carano ka tangah, sirieh kami nan mintak Datuak kunyah, itu bana diantakan ka hadapan Datuak.
Sialek :
Sampai … Datuak ? Sunat kato dek baulang, pasa jalan dek batampuah, buah panitahan Datuak nan ka hambo ulang.
Apolah nan jadi buah panitahan Datuak, ka ateh taambun jantan, ka bawah takasiak bulan, lamak bak raso santan manih bak raso tangguli, tumbuah nan bak banyiah tabik nan bak padi, sirieh naiak carano ka tangah, sirieh kami nan mintak Datuak kunyah, kan baitu bana jinih buah panitahan Datuak ?
Sipangka :
Iyo ma … Datuak ? sapanjang rundiangan Datuak nan ka tangah, bulek lah bulieh digolekkan picak lah buliah dilayangkan, tapi sungguahpun baitu, lamak sirieh lega carano, lamak kato lega bunyi, lamak lauak dek pamasak, elok kato jo mupakat, saba Datuak jo panitahan. Laikoh dalam adat lamo pusako usang kan baitu Datuak ?
Sipangka :
Kok itu lah bana.
Datuak rajo Intan membawa kata mupakat.
Sialek :
Ma … Datuak Kayo, di hari nan cako Datuak saba jo panitahan, hambo mambawo kato jo mupakat, jo nan duduak sahamparan tagak saedaran, sapanjang parmintaan Datuak nan ka tangah, pintak buliah kahandak balaku, sabuah kato lah sipakatokan, labiah bak mangunyah sirieh jo pinang itulah bana diantakan ka Datuak.
Sipangka :
Sampai … Datuak ? Kok hilia lah sarangkuah dayuang, mudiak lah satimbang galah, nan kito baapo Datuak ?
Sialek :
Nan kito rancak babateh.
Langganan:
Postingan (Atom)